Sunday, November 25, 2012

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Dengan adanya atau terjadinya kelompok sosial ininmaka terbentuklah suatu pelapisan masyarakat atau terbentuklah masyarakat yang berstrata.
Menurut Theodorson dkk. didalam Dictionary of Sociology, oleh mereka dikatakan bahwa" pelapisan masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relatif permanen yang terdapat didalam sistem sosial (dari kelompok kecil sampai ke masyarakat) didalam pembedaan hak, pengaruh dan kekuasaan".
Masyarakat yang berstratifikasi sering dilukiskan sebagai suatu kerucut atau primidi, dimana lapisan bawah adalah paling lebar dan lapisan ini menyempit ke atas.

Sedangkan, persamaan hak dicantumkan dalam Pernyataan Sedunia Tentang Hak-hak (Asasi) Manusia atau Universitas Declaration of Human right (1948) dalam pasal-pasalnya seperti dalampasal 1, pasal 2 ayat 3, dan pasal 7. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 mengenai hak dan kebebasan yang berkaitan dengan adanya persamaan derajat dan hak juga tercantum dalam pasal-pasalnya secara jelas. Sebagaimana kita ketahui Negara Republik Indonesia menganut asas bahwa setiap warga negara tanpa kecualinya memiliki kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Hukum dibuat dimaksudkan untuk melindungi dan mengatur masyarakat secara umum tanpa adanya perbedaan. Kalau kita lihat ada empat pasal yang memuat ketentuan-ketentuan tentang hak-hak asasi itu yakni pasal 27 ayat 1, 27 ayat 2, 28, 29 ayat 2, dan 31.

Pelapisan sosial yang diatur dalam UUD kenyataannya di Indonesia tidak membawa dampak yang positif, kenyataan yang terjadi adalah kesenjangan soail yang makin jadi, yang miskin semakin miskin dan yang kaya semakin kaya.

Kesenjangan sosial ini cukup banyak terjadi di banyak daerah di Indonesia, hal ini dikarenakan    berbagai faktor, salah satunya adalah tidak meratanya dana yang diturunkan pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat di masing-masing daerah, kenapa bisa tidak merata? salah satu faktor mungkin memang kekurangan dana untuk di daerah tertentu, namun faktor lain menunjukkan adanya penyelewengan dana atau praktek KKn di tubuh pemerintahan masing-masing daerah. Akibatnya, masih banyak masyarakat yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan mereka di masing-masing daerah. Sebaliknya, orang kaya yang memiliki pekerjaan tetap akan semakin kaya.

Saturday, November 24, 2012

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

TUBAN (jurnalberita.com) –Sindiran kata-kata ‘orang miskin dilarang sekolah dan orang miskin dilarang sakit’ ternyata ada kalanya betul. Di tengah kesulitan ekonomi seperti sekarang ini, membuat anak jalanan makin bertambah banyak. Hal tersebut terlihat jelas di tempat-tempat keramaian Kota Tuban, tepatnya di alun-alun dan terminal wisata Tuban Jalan AKBP Suroko.

Hal tersebut sangat tidak wajar, ketika Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban berdiri megah dengan 3 lantai yang full AC, namun kontradiksi dengan pemandangan di depan dan sebelah barat. Di mana terdapat banyak kaum Rombongan Muka Susah (Romusa) yang berkeliaran membutuhkan uluran tangan kaum-kaum elit.

Melihat ketimpangan sosial yang sangat tidak wajar tersebut, membuat mantan aktivis Perempuan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Nunuk Fauziyah terketuk hatinya untuk membuat Taman Belajar atau yang sering disebut ‘sekolah anak jalanan’ yang dilakukan dalam seminggu sekali bertempat di Alun-alun Tuban.

“Kegiatan seperti ini, sudah kami lakukan sejak tahun 2011 lalu bersama teman-teman yang tergabung dalam Koalisi Perempuan Ronggolawe (KPR) Tuban,” ujar Nunuk Fauziyah saat ditemui jurnalberita.com di sela-sela kegiatan sosialnya itu, Minggu (17/6/12) sore.

Memang tidak semua pelajaran yang ada di sekolah diajarkan oleh Nunuk dan kawan-kawannya, namun Nunuk dan kawan-kawannya lebih memfokuskan kepada apa yang menjadi kebutuhan anak di zaman yang serba modern ini. Seperti belajar bagaimana mengoperasikan komputer, Bahasa Inggris, dan yang lebih fokus diajarkan Nunuk dan kawan-kawannya adalah belajar membaca, agar nantinya, meskipun mereka hidup di jalanan namun tidak buta huruf. Sehingga di manapun mereka berada bisa membaca, meskipun itu hanya sesobek koran yang tidak terpakai.

Perempuan kelahiran Lamongan 10 Juni tersebut, membuat kegiatan belajar itu tidak hanya untuk anak jalanan dan pengamen yang memang itu tidak pernah mengenyam pendidikan di bangku sekolah, tapi sampai anak putus sekolah pun ikut bergabung dalam kegiatan belajar itu.

Pasalnya, kebanyakan anak yang putus sekolah ini adalah anak yang di sekolahnya terdapat kesenjangan sekolah antara anak orang miskin dan anak orang kaya. “Saya tidak punya teman kalau di sekolah dan terkadang sering dihina oleh teman-teman saya yang anaknya orang kaya. Kalau di sini saya lebih nyaman,” ujar salah satu murid Sekolah Anak Jalanan, saat ditanyai alasan putus sekolah oleh jurnalberita.com.

Nunuk Fauziyah juga menambahkan, bahwa salah satu penyebab anak putus sekolah itu dikarenakan di sekolahnya mereka selalu terkucilkan oleh teman-teman. Sehingga mereka tidak betah dan lebih memilih menjadi pengemis di jalanan.

“Sebenarnya anak-anak ini sangat berpotensi semua, dan sangat mempunyai kemauan keras. Namun mereka kurang perhatian dari Pemerintah dan arahan oleh orang tua juga,” tambah Nunuk Fauziyah yang juga Ketua KPR itu.

Saat dikonfirmasi lebih detail mengenahi dana kegiatan tersebut, Nunuk mengatakan bahwa semua dana yang mereka keluarkan itu murni dana dari iuran temen-teman KPR. “Dana ini murni dari iuran sahabat-sahabat yang peduli dengan keadaan nasib anak jalanan,” jelasnya.

Nunuk berharap, Pemerintah lebih peka terhadap rakyat-rakyat yang masih membutuhkan uluran tangan untuk mengenyam pendidikan yang layak, daripada selalu memperbaiki gedung Pemkab yang sebenarnya masih layak. Masih banyak orang-orang yang membutuhkan uluran tangan di sekeliling megahnya Gedung Putih itu (sebutan gedung Pemkab Tuban, red). (jbc18/jbc1)



Pendapat saya tentang contoh kasus diatas, kesenjangan sosial masih banyak terjadi di kota maupun di daerah di Indonesia. Hal ini dikarenakan kurangnya upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masing-masing daerah yang dipimpinnya. Akibatnya, banyak masyarakat yang kekurangan semakin tersiksa. 

Faktor lain adalah pelaku KKN yang terdapat di dalam tubuh pemerintahan. Dana yang seharusnya digunakan untuk membangun fasilitas untuk mensejahterakan masyarakat diselewengkan oleh oknum-oknum pejabat yang tidak bertanggung jawab, sehingga masyarakat yang kekurangan akan terus kekurangan dan masyarakat yang kaya akan semakin kaya, seperti dalam ungkapannya.

Tuesday, November 20, 2012

Pemuda dan Sosialisasi

Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjukan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung

Pemuda memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga mereka tidak sungkan untuk mencari informasi yang mereka butuhkan untuk mengetahui apa yang mereka ingin tahu. Keingintahuan tersebut kadang membawa dampak positif, kadang juga membawa dampak negatif hal ini tergantung pada siapa atau kemana pemuda tersebut mencari informasinya. Kadang, para pemuda menmukan jalan yang salah apabila sumber informasi yang mereka mengarahkannya kepada hal yang negatif. Contohnya, pemuda yang ingin tahu bagaimana rasanya merokok, jika bertanya pada teman/kerabatnya yang merokok, pasti akan disuruh mencobanya. Tetapi, jika ia menanyakan kepada orang tua ataupun orang yang ahli di bidang kesehatan, hal tersebut pasti akan dijawab tuntas tanpa perlu merasakan rokoknya.

Jadi kesimpulannya, keingintahuan pemuda membuat mereka bersosialisasi, baik menuju ke arah yang positif ataupun negatif.

Pemuda dan Sosialisasi

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 500 lebih pemuda berprestasi menghadiri acara Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia (KPPI) tema "Indonesia Aku Bangga" di Flores Room, Hotel Borobudur, pada 6 November 2012.

Dalam kongres yang dibuka Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh ini, Cholil Mahmud, personelband indie Efek Rumah Kaca, menjadi salah seorang pemuda berprestasi.

Selain itu, ada Nancy Margried Panjaitan yang menciptakan motif batik dari peranti lunak komputer. Karyanya diberi nama Batik Fractal. Fractal salah satu cabang ilmu matematika, yang berfokus pada pengulangan, dimensi, literasi, dan pecahan. Bersama dua temannya, Yun Hariadi dan Muhamad Lukman, mereka meriset 300 motif batik Indonesia. Mereka juga dibantu programmer peranti lunak, JBatik.

Pada 2007, hasil riset mereka, "Batik Fractal, from Traditional Art to Modern Complexity”, lolos seleksi presentasi ajang Committee of 10th Generative Art International Conference in Politecnico, Milan, Italia.

Pada 2009, Batik Fractal dibuat bisnis dengan nama usaha Piksel Indonesia. Lewat Batik Fractal, Nancy juga pernah meraih Indonesia Information Communication Technology (ICT) Award 2008, Asia Pacific ICT Award 2008, dan Award of Excellence 2008 dari UNESCO.

Cicilia Maharani dari Yogyakarta, perempuan yang peduli pemuda, pada 2011 menerima International Spotlight Award dari The National Arts and Humanities Youth Program Award di Gedung Putih, Amerika Serikat. Direktur Yayasan Kampung Halaman ini memberi inspirasi anak muda untuk menceritakan kisah mereka sendiri melalui seni dan media.

Adhyatmika, 21 tahun, asal Jakarta, memenangkan kompetisi tahunan Democracy Video Challenge (DVC) 2010 di Amerika Serikat. Lewat film berjudul Democracy is yet to Learn (Masih Belajar Demokrasi), berdurasi 2 menit 10 detik, ia mengalahkan 700 kontestan lain dalam kompetisi video pendek tentang demokrasi, yang diadakan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Film itu diputar di forum PBB dan disaksikan puluhan duta besar dan perwakilan khusus negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Juga ada Maria Magdalena, yang meneliti etnis Lio di Ende, Flores, NTT, yang menjadi pembicara di berbagai forum linguistik nasional dan internasional (Belanda, Australia); M. Alif Fauzi, pencipta situs u-antri.com; empat mahasiswa ITS Surabaya yang mengembangkan gamelan totoel(alat musik yang berkembang di Jawa, Madura, Bali, dan Lombok) sehingga aplikasinya bisa dimainkan melalui telepon pintar Android; serta anak-anak SMKN 4 Bandung dengan karya animasi yang dilirik Malaysia dan Jepang.

Acara yang digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini berlangsung dari 6 November sampai 9 November 2012. Ketua KPPI Marcella Zalianty mengatakan, peserta terjaring adalah pemuda pilihan dan berprestasi di berbagai bidang. ”Mereka akan berbagi gagasan dan pemikiran karya kreatif tentang pembangunan kebudayaan,” katanya.

Hari ini, acara bertemakan "Nasionalisme Kebangsaan, Karakter dan Multikultur, serta Kreativitas Ekspresi Budaya", menghadirkan moderator, salah satunya, budayawan Radhar Panca Dahana.

Untuk menginspirasi pemuda-pemuda Indonesia, KKPI mengagendakan program nonton bareng film inspiratif, yakni Lewat Djam Malam, premier film Atambua 39 0C ,dan film Batas, yang didahului dengan diskusi dengan pembuat film.



Menurut saya, pemuda-pemuda yang berprestasi ini tidak lepas dari sosialisasi dengan orang lain yang seminat dengan pemuda-pemuda tersebut. Pada saat proses, mereka saling memberi pendapat masing-masing sehingga terjalin komunikasi yang baik diantara mereka. Karena koordinasi yang baik tersebut, pemuda-pemuda itu layak diberi label "berprestasi". Dan pada akhirnya, pemuda-pemuda itu juga pasti mendapat penghargaan atas apa yang mereka lakukan.


Koordinasi yang baik juga tidak lepas dari para pembimbing yang mengarahkan mereka untuk menjadi lebih baik. Di sinilah letak sosialisasi yang dilakukan pemuda-pemuda itu untuk menuju kesuksesan yang mereka inginkan.

Individu, Keluarga dan Masyarakat

Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).


Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.

Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.

Ketiga elemen ini cukup berkaitan di dalam kehidupan. Individu sangat erat dengan Keluarga dan pada lingkup yang lebih luas lagi akan berkaitan dengan Masyarakat.


Sebagai contoh, seorang anak yang berprestasi pasti akan dibanggakan orang tuanya. Dan pasti, orang tuanya akan memamerkan prestasi anaknya kepada tetangga atau kerabat terdekatnya. Contoh tersebut hanyalah sebuah contoh kecil dari kaitan erat antara Individu, Keluarga dan Masyarakat.

Individu, Keluarga dan Masyarakat

TRIBUNNEWS.COM,MEDAN--Sebanyak 35 dari 54 penghuni panti rehabilitasi narkoba milik Kementrian Sosial, di Desa Lau Bakri, Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang, kabur Minggu (11/11/2012) kemarin.

Kapolsek Kutalimbaru, AKP Robinson Surbakti mengatakan 35 penghuni panti yang kabur tersebut berontak kepada penjaga. Prenki Nadeak, satu dari pecandu yang berontak, merampas kunci dari penjaga yang bernama Agus Irawan.

"Mereka kabur sekitar pukul 17.30 WIB. Yang kabur hanya 35 orang, 19 orang lagi masih di panti hanya modus," kata Robinson yang dihubungi Tribun melalui selularnya, Minggu.

Ia menyatakan karena jumlah yang banyak, para penjaga tidak bisa menahan mereka yang kabur. Sebelum keluar 35 orang tersebut sempat mengancam penjaga pintu. Robinson menyatakan 35 orang yang kabur itu ingin bebas dari rehabilitasi.

"Mereka ini bukan tahanan tapi mereka adalah orang yang diobati. Ini kan panti bukan sel," ujarnya.

Kapolsek Kutalimbaru yang wilayah hukum masuk Polresta Medan, meski secara administrasi masuk ke Deliserdang, mengatakan penghuni yang kabur tidak melakukan perusakan.

"Tak ada yang dirusak karena panti itu pengawasannya tidak terlalu ketat seperti di sel tahanan, ya mereka kabur begitu saja, karena aktivitasnya cuma penyuluhan soal narkoba dan agama," katanya.

"Kita belum melakukan pengejaran, karena ini bukan tahanan polsek jadi kita belum bentuk tim, kita masih selidiki ini dan kumpulkan bukti di lapangan," ujarnya.

Sebelumnya tahanan Polsek Medan Area dan Medan Timur kabur dari sel di masing-masing mapolsek. Sebanyak 13 tahanan Polsekta Medan Area kabur dari selnya, 20 Oktober. Sembilan hari kemudian, giliran 12 tahanan Polsek Medan Timur kabur 29 Oktober 2012




Pendapat saya tentang contoh kasus diatas adalah para penghuni panti rehabilitasi yang kabur karena mereka tidak bisa lepas dari yang namanya narkoba. Efek dari narkoba sendiri pasti menuju ke arah negatif. Saat rehabilitasi juga mereka seperti tersugesti untuk kabur karena merasa terkekang seperti di dalam penjara, padahal sebetulnya tidak.

Biasanya, para pecandu narkoba adalah orang-orang yang berada dan masih cukup muda, beberapa faktor seperti broken home, atau tidak terlalu dipedulikan oleh orang tuanya membuat mereka merasa sendiri dan mencoba sesuatu yang baru. Yang pada akhirnya, para pecandu berusaha keras untuk mendapatkan barang haram tersebut dengan cara apapun sehingga dapat merugikan keluarga (mencuri uang orang tua) dan yang lebih luas lagi, pasti akan merugikan masyarakat (Menjambret, Copet dll)

Monday, November 19, 2012

Warga Negara dan Negara

Warga negara mempunyai keterkaitan yang cukup erat dengan negara yang ditempatinya. Hal ini dikarenakan warga negara juga memiliki tanggung jawab serta hak kepada negara tersebut dan sebaliknya Hak warga negara untuk mendapat fasilitas pendidikan, kesehatan, dan hak dasar warga negara lain harus dipenuhi oleh negara. Timbal balik yang diberikan warga negara kepada negara merupakan suatu kewajiban. Seperti membayar pajak, membela negara dan menjalankan aturan-aturan yang berlaku di negara tersebut

Namun sepertinya, di Indonesia, hak-hak yang harusnya diberikan negara kepada warganya belum terpenuhi seluruhnya. Khususnya dalam memenuhi fasilitas seperti pendidikan dan kesehatan. Masyarakat miskin cukup sulit untuk mendapat fasilitas pendidikan dan kesehatan. Di samping faktor ekonomi yang menghalangi mereka, pemerintah juga belum memberi suatu langkah yang konkret dalam melaksanakannya. Hal ini dikarenakan ada beberapa tindakan kriminal seperti KKN pada tiap oknum yang terlibat dalam proses peemenuhan hak itu. Sehingga, sebagian masyarakat Indonesia sudah kehilangan kepercayaan pada pemerintah dan pemimpin negara. Akibatnya, kewajiban yang harusnya dilakukan oleh seorang warga negara tidak terpenuhi. Dampak yang lebih besar, negara yang mengalami hal seperti itu akan memiliki kendala dan hambatan yang besar untuk berkembang lebih jauh lagi.

Warga Negara dan Negara

TRIBUNNEWS.COM, GORONTALO - Selasa (30/10/2012) pagi gedung Kejaksaan Negeri Kota Gorontalo didatangi ratusan warga yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Anti Korupsi.

Pantauan Tribun Gorontalo (Tribun Network), kedatangan mereka, Selasa (30/10/2012) sekitar pukul 10.00 Wita berunjuk rasa mengenai pemberantasan yang dilakukan oleh aparat penegakan hukum, Kejaksaan Negeri Kota Gorontalo.

Isu demonstrasi yang dituntut mengenai penuntasan dugaan korupsi Dana Bantaun Sosial, Dana Palang Merah Indonesia, Dana Hot Spot, Pungutan Liar Penerimaan CPNS di Kota Gorontalo.

"Kesemuanya melibatkan oknum-oknum pejabat di lingkungan pemerintah daerah Kota Gorontalo," tegas seorang orator pengunjuk rasa.




Menurut saya, kejadian demo dengan mengatasnamakan anti korupsi sudah banyak terjadi dan sering terjadi di Indonesia. Yang terjadi di Gorontalo adalah segelintir kecil dari masyarakat kita yang sudah cukup muak dengan korupsi. Kejadian di Gorontalo tersebut bukan sekedar korupsi, hal ini langsung menuju kolusi karena menurut salah satu orator pendemo di Gorontalo tersebut, oknum-oknum pejabat pemerintah daerah (Pemda) juga ikut terlibat dalam kasus itu. Kasus ini masih tergolong kecil karena hanya melibatkan suatu kota, kasus korupsi dikatakan besar jika sudah 1 negara yang dirugikan

Friday, October 26, 2012

Manusia dan Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhar yang artinya menahan atau menangung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat berbentuk lahir atau batin, keduanya termasuk penderitaan ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan dan lain-lain.

Dari pengertian diatas, kita bisa melihat bahwa manusia tidak selalu senang dan bahagia. Manusia juga pasti memiliki masalah hidup ataupun hal-hal yang tidak diinginkan, hal itulah yang biasa kita sebut dengan penderitaan.

Manusia harus berjuang dan optimis untuk melewati cobaan atau penderitaannya itu. Seseorang yang tidak mampu dan tidak kuat fisik serta mental untuk melawannya dapat mengalami kekalutan mental atau biasa kita sebut gangguan kejiwaan. Manusia yang mengalami kekalutan mental cenderung putus asa dan merasa tidak berguna lagi untuk hidup dan ingin mengakhiri hidupnya. Rasa putus asa itulah yang harus kita hindari untuk menjalani hidup.


Saya mempunyai beberapa tips untuk orang-orang yang sedang menjalani penderitaan atau beban hidup yang cukup berat:
  1. Yang paling pertama adalah mencoba berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk meminta jalan keluar yang terbaik untuk masalah yang dihadapi
  2. Senantiasa optimis untuk dapat melewati masa-masa sulit itu
  3. Sharinglah masalah yang menurut kita sudah cukup berat pada orang-orang terdekat. Hal ini cukup penting, karena pemikiran setiap orang berbeda-beda. Dengan sharing, mungkin kita dapat memecahkan masalah berat kita dengan alternatif pemikiran orang terdekat kita.
Jadi kesimpulannya, setiap manusia pasti akan melewati masa-masa sulit di dalam hidupnya. Untuk itu, kita harus senantiasa dekat dengan Tuhan dan tetap optimis untuk melewatinya karena Tuhan tidak akan memberi penderitaan yang tidak mampu dilewati oleh umat-Nya.

Manusia dan Penderitaan

1. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhar yang artinya menahan atau menangung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat berbentuk lahir atau batin, keduanya termasuk penderitaan ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan dan lain-lain.

2. Siksaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.

Penyiksaan hampir secara universal telah dianggap sebagai pelanggaran berat hak asasi manusia, seperti dinyatakan Deklarasi Hak Asasi Manusia. Para penandatangan Konvensi Jenewa Ketiga dan Konvensi Jenewa Keempat telah menyetujui untuk tidak melakukan penyiksaan terhadap orang yang dilindungi (penduduk sipil musuh atau tawanan perang) dalam suatu konflik bersenjata. Penanda tangan UN Convention Against Torture juga telah menyetujui untuk tidak secara sengaja memberikan rasa sakit atau penderitaan pada siapapun, untuk mendapatkan informasi atau pengakuan, menghukum, atau memaksakan sesuatu dari mereka atau orang ketiga. Walaupun demikian, organisasi-organisasi seperti Amnesty International memperkirakan bahwa dua dari tiga negara tidak konsisten mematuhi perjanjian-perjanjian tersebut.


3. Kekalutan Mental
Penderita kekalutan mental dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental, secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah:

  1. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
  2. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :

  1. Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rokhaninya.
  2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah, pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan bila menghadapi persoalan justru cepat memecahkan.problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
  3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut:
  1. Kepribadian yang lemah, akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna, hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kedudukannya dan manghancurkan mentalnya.
  2. Terjadinya konflik sosial budaya, akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
  3. Cara pematangan batin, yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.
Proses- proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorong ke arah :
  1. Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup.
  2. Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
4. Penderitaan dan Perjuangan
Cara pembebasan dari penderitaan ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar,dengan waspada, dan disertai do’a kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kapada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali.


5. Penderitaan, Media Massa dan Seniman
Bagi media masa dan seniman penderitaan dibuat melalui karya sastra yang dapat dikomunikasikan kepada masyarakat sehingga ikut merasakan penderiaan tersebut. Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya.Penderitaan yang terjadi di seluruh dunia merupakan salahs atu obyek sasaran media massa untuk membuat berita,kemudian akan sampai ke seluruh penjuru masyarakat termasukpara seniman yang kemudian akan mengapresiasikan rasasimpatinya melalui karya seni

Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.


6. Penderitaan dan Sebab-Sebabnya
sebab-sebab timbulnya penderitaan dapat diperinci sebagai berikut :
  • Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
  •  Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitamya.
  • Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat mempetbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya.Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita


7. Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh\ reaksi bermacam-macam dari sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif dapat berupa penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti

Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti

Sumber:

Manusia dan Keindahan

Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.

Dari pengertian keindahan diatas, telah jelas bahwa keindahan dan manusia berkaitan. Manusia tidak bisa lepas dari yang namanya keindahan. Dari 2 gender yang dimiliki manusia, perempuan memiliki keindahan berupa kecantikan. Sedangkan laki-laki mempunyai keindahan berupa ketampanan. Kecantikan dan ketampanan memang dimiliki setiap manusia. Tetapi, hal tersebut bersifat relatif. Tergantung dari mata siapa keindahan tersebut dilihat.

Menurut saya, keindahan pada manusia itu terbagi atas 2, keindahan dari dalam (inner beauty) dan keindahan dari luar (ekstern beauty). Yang dimaksud dari inner beauty adalah keindahan yang dimiliki seseorang dari hatinya. Misalkan seperti kebaikan hati, dermawan, suka menolong dan sifat-sifat baik yang muncul dari dalam hati. Sedangkan untuk ekstern beauty, merupakan kebalikannya, yaitu keindahan yang dimiliki seseorang yang nampak pada diri seseorang tersebut. Contohnya seperti kecantikan atau ketampanan yang saya sebutkan di awal.


Jadi, bisa kita simpulkan. Manusia dan keindahan sangat berkaitan, manusia pasti memiliki 2 jenis keindahan yang saya sebutkan diatas, tetapi hal tersebut tetaplah relatif, tergantung dari pendapat dan cara penilaian orang lain pada seseorang tersebut.

Sumber:
www.riehadi.blogspot.com

Manusia dan Keindahan

1. Keindahan
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.

Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya."


2. Renungan
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori.
Teori-teori itu ialah : teori pengungkapan. Teori metafisik dan teori psikologik.


Teori Pengungkapan
Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia ). Teori ini terutarna bertalian dengan apa yang dialarni oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf ltalia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalarn bahasa Inggris “aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”. Beliau antara lain menyatakan bahwa “art is expression of impressions” (Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan) Expression adalah sarna dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperole hmelalui penghayatan tentang hal-hal individuil yang menghasilkan garnbaran angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud pelbagai garnbaran angan-angan seperti misalnya images wama, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalarn dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalarn garnbaran angan-angan.

Seorang tokoh lainnya dari teori pengungkapan adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalarninya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan pelbagai gerak,garis, warna, suardan bentuk yang diungkapkan dalarn kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sarna.

Teori Metafisik
Teori seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dati Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan (imitation theory). lni sesuai dengan metafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakancerminansemu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan mimemis (tiruan) dad realita duniawi Sebagai contoh Plato mengemukakan ide Ke-ranjangan yang abadi, asli dan indah sempuma ciptaan Tuhan. Kemudian dalarn dunia ini tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan-an itu. Dan akhimya seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya dalarn sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah tiruan adalah suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan. Karena itu seniman tidak mendapat tempat sebagai warga dati negara Republik yang ideal menurut Plato.

Dalarn jarnan modem suatu teori seni lainnya yang juga bercorak metafisis dikemukakan oleh filsuf Arthur Schopenhauer (1788-1860). Menurut beliau seni adalah suatu bentuk dari pemaharnan terhadap realita. Dan realita yang sejati adalah suatu keinginan (will) yang sementara. Dunia obyektif sebagai ide hanyalah wujud luar dari keinginan itu. Selanjutnya ide-ide itu mempunyai perwujudan sebagai benda-benda khusus. Pengetahuan sehari-hari adalah pengetahuan praktis yang berhubungan dengan benda-benda itu. Tapi ada pengetahuarr yang lebih tinggi kedudukannya, yakni yang diperoleh bilamana pikiran diarahkan kepada ide-ide dan merenungkannya demi ide-ide itu sendiri. Dengan melalui perenungan semacam ini lahirlah karya seni. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya dan sampai pada maknanya yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.

Teori Psikologis
Teori-teori metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu.

Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori perrnainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Menurut Schiller, asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam perrnainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Bagi Spencer, permainan itu berperanan untuk mencegah kemampuan-kemampuan mental manusia menganggur dan kemudian menciut karena disia-siakan. Seseorang yang semakin meningkat taraf kehidupannya tidak memakai habis energinya untuk keperluan sehari-hari, kelebihan Tenaga itu lalu menciptakan kebutuhan dan kesempatan untuk melakukan rangkaian permainan Yang imaginatif dan kegiatan yang akhimya menghasilkan karyaseni. Teori permainan tentang seni tidak sepenuhnya diterima oleh para ahli estetik. Kebel’3tan pokok yang dapat diajukan ialah bahwapermainan merupakan suatu kreasi, padahal seni adalahkegiatan yang seriusdan pada dasamya kreatif.

Sebuah teori lagi yang dapat dimasukkan dalam teori psikologis ialah teori penandaan (signification Theory) yang memandang seni sebagi suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia. Simbol atau tanda yang menyerupai atau mirip dengan benda yang dilambangkan disebut iconic sign (tanda serupa), misalnya tanda lalu lintas yang memperingatkan jalan yang berbelok-belok dengan semacam huruf Z adalah suatu tanda yang serupa atau mirip dengan keadaan jalan yang dilalui. Menurut teori penandaan itu karya seni adalah iconic signs dari proses psikologis yang berlangsung dalam diri manusia, khususnya tanda-tanda dari perasaannya. Sebagai contoh sebuah lagu dengan irama naik turun dan alunan cepat lambat serta akhimya berhenti adalah simbol atau tanda dari kehidupan manusia dengan pelbagai perasaannya yang ada pasang atau surut serta tergesa-gesa atau santainya dan ada akhimya.



3. Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi yang artinya cocok satu sama lain. Keserasian biasanya berhubungan dengan keindahan, suatu objek yang serasi itu nampak indah. Keserasian juga biasanya memiliki perasaan seimbang.

Sumber:

Thursday, October 25, 2012

Manusia dan Cinta Kasih

Definisi Cinta menurut W. J. S. Poerwadarminta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan definisi kasih menurut beliau adalah perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Jadi kalau disimpulkan cinta kasih adalah perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.



Setiap manusia pasti memiliki rasa cinta dan kasih terhadap manusia lain ataupun hal lain. Keterkaitan antara manusia dan cinta kasih tidak dapat dipisahkan. Hal itu dikarenakan rasa cinta dan kasih merupakan hal yang manusiawi dan tidak dapat dihindari oleh setiap manusia yang ada di bumi.


Keterkaitan tersebut akan semakin luas jika seorang manusia tersebut mempunyai cinta kasih ke manusia lainnya dalam jangka waktu yang cukup panjang. Karena antar manusia tersebut akan menjadi lebih dekat dan akrab.


Jadi kesimpulannya, Manusia dan cinta kasih tidak dapat dihindari. Setiap manusia pasti memiliki rasa cinta terhadap sesuatu, apapun bentuknya.


Sumber:

www.riehadi.blogspot.com

Manusia dan Cinta Kasih

1. Pengertian Cinta Kasih
Definisi Cinta menurut W. J. S. Poerwadarminta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan definisi kasih menurut beliau adalah perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Jadi kalau disimpulkan cinta kasih adalah perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.

Apabila dirumuskan secara sederhana, cinta ksih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan.


2. Cinta Menurut Ajaran Agama
Cinta menurut agama Islam, bersumber pada hadis Nabi dan juga Al-Qur'an. Menurut Hadis Nabi, ciri dari cinta sejati ada 3:

(1) Lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain.

(2) Lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain.

(3) Lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri. Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Alloh SWT, maka ia lebih suka berbicara dengan Alloh Swt, dengan membaca firman Nya, lebih suka bercengkerama dengan Alloh SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti perintah Alloh SWT daripada perintah yang lain.

Sedangkan menurut Al-Qur'an, cinta dibagi dalam 8 jenis:

1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.

2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya.

Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah).

Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.

3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.

4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.

5. Cinta ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur’an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).

6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)..

7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur’an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya

memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada

sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il tihab naruha fi qalb al muhibbi..

8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, layukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286).



3. Kasih Sayang
Kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Apabila suatu hubungan cinta diakhiri dengan sebuah pernikahan maka hal ini akan menimbulkan perasaan yang lebih dewasa lagi dan juga menuntut agar suatu hubungan tersebut lebih bertanggung jawab, perasaan inilah yang disebut dengan kasih sayang.

4. Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filusuf Rusia dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri, Ia mulai hidup untuk orang lain” Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam kisah “Romeo dan Juliet”, bila di Indonesia kisah ”Roro Mendut dan Prono Citro” Yose Ortage Y. Gasset dalam novelnya “On Love” mengatakan, dikedalam sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan obyek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya. Selanjutnya Yose mengatakan, bahwa si pencinta tidaklah kehilangan pribadinya dalam aliran enersi cinta tersebut. Malahan pribadinya akan diperkaya, dan dibebaskan.


5. Pemujaan
Pemujaan dimulai sejak manusia dilahirkan dengan akal yang dimilikinya. Manusia telah berfikir kritis tentang alam dan kejadiannya. Hal ini dapat diwujudkan dengan mengagumi dan bersyukur kepada Sang Pencipta. Dalam mencari bentuk-bentuk pemujaan dapat berupa ibadah sebagai media komunikasi antara manusia dengan Tuhan, membangun tempat ibadah yang sebaik-baiknya, mencipta lagu, puisi, novel, film, dan sebagainya yang bertema mencintai Sang Pencipta.



6. Belas Kasihan
Belas kasih adalah kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
Dalam surat Al –Qolam ayat 4,” maka manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain, karena belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi. Sedangkan orang yang berbudi sangat dipujikan oleh Allah SWT.”
Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia mengggugah potensi belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
7. Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. cinta kasih erotis bersifat ekslusif, bukan universal, pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campurbaurkan dengan pengalaman yang dapat di eksplosif berupan jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu , pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanya sementara.
Keinginan seksual menuju kepada penyatuan diri, tetapi sekali-kali bukan merupakan nafsu fisi belaka, untuk meredakan ketegangan yang menyakitkan. Rupanya keinginan seksual dengan mudah dapat di dicampuri atau di stimulasi oleh tiap-tiap perasaan yang mendalam.
Dalam cinta kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan, sering kali eksklusivitas dalam cinta kasih erotis di salah tafsirkan dan di artikan sebagai suatu ikatan hak milik, contoh sering kita jumpai separang orang-orang yang sedang saling mencintai tanpa merasakan cinta kasih terhadap setiap orang lainya.
Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sunguh-sunguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi orang lain(wanita ataupun pria). Hal ini merupakan dasar gagasan bahwa suatu pernikahan tradisional, yang kedua mempelainya tidak pernah memilih jodohnya sendiri, beda halnya dengan kebudayaan barat/ zaman sekarang, gagasan itu ternyata tidak dapat diterima sama sekali. Cinta kasih hanya di anggap sebagai hasil suatu reaksi emosional dan spontan.

Konsepsi IBD dalam Kesusastraan

IBD dinamakan Basic Humanities,berasal dari bahasa inggris The Humanities,dan bahasa latin Humanus yang berarti manusia,berbudaya,dan halus. Maka dengan mempelajari The Humanities orang akan menjadi lebih manusiawi,berbudaya dan halus.


Sedangkan, Sastra (Sansekerta: , shastra) merupakan kata serapan dari Bahasa Sansekerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam Bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.

Keduanya memiliki keterkaitan satu sama lain. Budaya dasar sangat berpengaruh terhadap suatu karya sastra. Contohnya yang paling sederhana adalah penerapan kata atau diksi yang diterapkan Sastrawan pada prosa/puisi yang mereka buat. Diksi dan rima yang diterapkan Sastrawan yang beda ideologi dan kebudayaan akan menimbulkan perbedaan yang cukup mencolok pada setiap karyanya.


Misalkan saja saya ambil contoh karya sastra prosa lama seperti pantun dan gurindam, keduanya lebih menekankan bahasa pada bahasa Melayu karena berasal dari Sumatra Barat. Sedangkan untuk puisi, lebih bersifat universal dan tidak berasal dari daerah manapun sehingga sastrawan memiliki kebebasan lebih untuk berekspresi.


Dari sini dapat saya simpulkan, perbedaan yang terdapat pada suatu karya sastra tidak hanya dari perbedaan sifat dan ideologi sastrawan tetapi juga berpengaruh dari budaya dasar tempat tinggal sekitar atau daerah asal sastrawan itu sendiri


sumber:
www.riehadi.blogspot.com

Konsepsi IBD dalam Kesusastraan

1. Pendekatan Kesusastraan
IBD dinamakan Basic Humanities,berasal dari bahasa inggris The Humanities,dan bahasa latin Humanus yang berarti manusia,berbudaya,dan halus. Maka dengan mempelajari The Humanities orang akan menjadi lebih manusiawi,berbudaya dan halus.

Sastra (Sansekerta: , shastra) merupakan kata serapan dari Bahasa Sansekerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam Bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.

Karya sastra adalah penjabaran abstraksi,namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat.

2. IBD yang Dihubungkan dengan Prosa

Prosa adalah cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran,lakuan,peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.

Prosa lama meliputi :

· Dongeng: Cerita yang tidak benar-benar terjadi.
· Hikayat: Cerita yang sulit diterima akal,merupakan cerita rekaan, namun memiliki Pesan dan amanat bagi pembacanya.
· Sejarah: Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul.

Prosa baru Meliputi :
*Kisah: Satuan naratif yang seringkali dibedakan dari cerita.
*Cerpen: Suatu bentuk prosa naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya,
*Novel: Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita.
*Biografi: Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
*Otobiografi: Biografi yang ditulis oleh subyeknya.

3. Nilai-Nilai dalam Prosa Fiksi
Prosa fiksi dalah prosa yang mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra, nilai-nilai prosa fiksi antara lain:

1. Memberikan wawasan
2. Memberikan inforrmasi
3. Memberikan kesenangan
4. Memberikan warisan budaya

4. IBD yang Dihubungkan dengan Puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang mumi. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.



Monday, October 22, 2012

Manusia dan Kebudayaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, manusia adalah makhluk yang berakal budi yang mampu mempengngaruhi makhluk lain. sedangkan menurut beberapa ahli, salah satunya adalah Abineno J.I,. Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana.

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Jadi, manusia dan kebudayaan sangat erat hubungannya. Suatu kebudayaan atau biasa kita sebut adat/norma bisa bertahan jika  manusia itu sendiri tetap berusaha untuk melestarikannya agar tidak punah.

Kebudayaan tiap-tiap daerah memiliki ciri khas dan karakteristik masing-masing. Ciri khas dan karakteristik pada kebudayaan itulah yang akan mempengaruhi manusia yang tinggal pada daerah tersebut. Saya ambil contoh, misalkan seperti orang dari Sumatra Utara yang memiliki kebudayaan jika seseorang meninggal, keluarga terdekatnya harus mengadakan pesta, hal ini bertujuan agar keluarga yang ditinggalkan tidak lagi sedih karena ditinggalkan orang yang meninggal tersebut. Lain halnya dengan orang dari Pulau Jawa yang lebih ke arah religius, jika ada seseorang meninggal, keluarga terdekat akan mengundang tetangga sekitar sampai saudara jauh mereka untuk datang ke rumah duka dan mendoakan orang yang meninggal tersebut.


Jadi kesimpulannya, berbagai kebudayaan yang ada di dunia ini sangat berkaitan dengan orang-orang yang tinggal di suatu daerah. Baik penduduk itu pendatang ataupun penduduk asli

Manusia dan Kebudayaan

1. Manusia
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, manusia adalah makhluk yang berakal budi yang mampu mempengngaruhi makhluk lain. sedangkan menurut beberapa ahli, salah satunya adalah Abineno J.I,. Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana.

2. Hakekat Manusia 
  1. Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
  2. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
  3. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
  4. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
  5. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
  6. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
  7. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
  8. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
  9. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial 
3. Kepribadian Bangsa Timur
Manusia mendiami wilayah yang berbeda, berada di lingkungan yang berbeda juga. Hal ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.Kita di Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain. Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur Tengah
 

 Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.

Bercerita tentang kepribadian bangsa timur, saya jadi teringat oleh Indonesia. Indonesia memiliki beragam budaya, suku dan adat istiadat. Indonesia termasuk dalam bagian negara-negara yang ada dalam posisi benua asia memiliki adat yang disebut adat ketimuran. Indonesia yang tergabung dari berbagai suku dan terkenal dengan keramahtamahan masyarakatnya dan tingginya rasa saling menghormati antar sesama. Indonesia sangat berbeda dengan negara-negara barat, karena pandangan hidup dan kebiasaan masyarakatnya yang berbeda. Dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia yang memiliki adat ketimuran, rasa toleransi, ramah, sopan santun, saling menghargai dan gotong royong selalu menjadi dasar hidup masyarakat Indonesia.


4. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

5. Unsur-Unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
  1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
    • alat-alat teknologi
    • sistem ekonomi
    • keluarga
    • kekuasaan politik
  2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
    • sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
    • organisasi ekonomi
    • alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
    • organisasi kekuatan (politik) 
     
6. Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
  • Gagasan (Wujud ideal)
    Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
  • Aktivitas (tindakan)
    Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
  • Artefak (karya)
    Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
7. Orientasi Nilai Budaya
Kluckhohn   dalam   Pelly   (1994)   mengemukakan   bahwa   nilai   budaya merupakan  sebuah  konsep  beruanglingkup  luas  yang  hidup  dalam  alam  fikiran sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang paling berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling berkaitan dan merupakan sebuah sistem nilai – nilai budaya.
Secara  fungsional  sistem  nilai  ini  mendorong  individu  untuk  berperilaku seperti  apa  yang  ditentukan.  Mereka  percaya,  bahwa  hanya  dengan  berperilaku seperti itu mereka akan berhasil (Kahl, dalam Pelly:1994). Sistem nilai itu menjadi pedoman yang melekat erat secara emosional pada diri seseorang atau sekumpulan orang, malah merupakan tujuan hidup yang diperjuangkan. Oleh karena itu, merubah sistem nilai manusia tidaklah mudah, dibutuhkan waktu. Sebab, nilai – nilai tersebut merupakan  wujud  ideal  dari  lingkungan  sosialnya.  Dapat  pula  dikatakan  bahwa sistem   nilai   budaya   suatu   masyarakat   merupakan   wujud   konsepsional   dari kebudayaan mereka, yang seolah – olah berada diluar dan di atas para individu warga masyarakat itu.

Ada lima masalah pokok kehidupan manusia dalam setiap kebudayaan yang dapat ditemukan secara universal. Menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994) kelima masalah pokok tersebut adalah: (1) masalah hakekat hidup, (2) hakekat kerja atau karya manusia, (3) hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, (4) hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar, dan (5) hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.

8. Perubahan Kebudayaan
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat.
Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Ada tiga faktor yang dapat memengaruhi perubahan sosial:
  1. tekanan kerja dalam masyarakat
  2. keefektifan komunikasi
  3. perubahan lingkungan alam.
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.
  
9. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.


http://rosdayantilia.wordpress.com/2010/10/22/hubungan-manusia-dan-kebudayaan/


pakguruonline.pendidikan.net
http://wirasaputra.wordpress.com/2011/10/13/nilai-budaya-sistem-nilai-dan-orientasi-nilai-budaya/