Sunday, April 7, 2013

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar

Ilmu Budaya Dasar pada kali ini berkaitan dengan budaya yang ada dalam keseharian dan budaya bangsa. Ada istilah Humanities yang berasal dari bahasa latin yaitu, manusiawi, berbudaya, dan halus. Hal ini tentunya sangat baik jika kita pelajari, karena kita akan mendapatkan ciri dari manusia yang baik dalam bermasyarakat. Istilah Humanities berkaitan dengan cabang-cabang ilmu lainnya seperti filsafat, teknologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk satra, sejarah, cerita rakyat, dsb. Dari semua itu intinya adalah mempelajari masalah manusia dan kebudayaan.

Pendekatan kesusastraan
Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu


Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada haketnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.

Sastra juga digunakan untuk lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.

IBD adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dart MKDU. IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahti-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang tennasuk didalam pengetahuan budaya ( The Humanities ), Akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya.

Pada waktu menggunakan karya sastra, misalnya. Mahasiswa tidak perlu mengetahui sejarah sastra, teori sastra, kritik sastra, dan sebaginya. Memang seperti cabang-cabang the humanities lainnya, dalam Ilmu Budaya Dasar sastra tidak diajatkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus. Demikian juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya.

Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.Prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru, prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.

Budaya dasar berasal dari budaya yang sudah lama dikembangkan, salah satunya adalah prosa. Kebanyakan budaya dasar yang dikembangkan adalah prosa lama, seperti Puisi, Hikayat, Dongeng dan lain-lain. Mulai dari prosa-prosa lama itulah budaya berkembang. 

Kesimpulannya, budaya dasar diawali dengan kebudayaan yang awal seperti prosa. Tetapi terus dikembangkan dengan budaya-budaya di Indonesia lain sehingga semakin luas.

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar

Sindonews.com - Budaya nusantara dinilai mesti berkembang dengan kreasi dan inovasi yang mengikuti perkembangan zaman, tapi tidak melupakan akar dan budaya nusantara. Namun banyak budaya nusantara yang kini makin tergerus dengan budaya asing atau budaya barat.

Salah satu yang harus dilestarikan dari negeri sendiri yakni wayang. Wayang merupakan karya seni dan warisan budaya Indonesia yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mengasah pikiran dan memperhalus rasa serta sumber inspirasi bagi kemajuan bangsa.

Ketua Komunitas Wayang Universitas Indonesia (KUWI) Sarlito Wirawan Sarwono mengatakan hal itu. Sebagai terobosan, UI bakal menggelar kegiatan Wayang Goes To Campus selama dua hari yakni 4-5 April 2013.

"Kegiatan ini sebagai sarana komunikasi dan informasi bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum, menambah dan memelihara kesadaran berbudaya dan menumbuhkembangkan persatuan-kesatuan, kebersamaan, dan kesetiakawanan sosial," ungkapnya dalam Konferensi Pers di Rektorat UI, Selasa (2/4/2013).

Pentas wayang tersebut di antaranya wayang orang, wayang kulit, wayang golek, wayang potehi, wayang betawi. Dan akan dikolaborasi dengan acara ruwatan dan sarasehan.

"Di UI juga ada mata kuliah yang fokus soal wayang, dan kegiatan ini patut terus dilaksanakan untuk melestarikan budaya kita, agar tak hilang warisan budaya kita satu persatu, jangan orangnya yang mementaskan sudah meninggal, maka 30 tahun kemudian hilang," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor UI Muhammad Anis menjamin pementasan tersebut akan menarik setelah 13 tahun pementasan tersebut digelar. UI, kata Anis, sudah sejak lama fokus untuk mendalami mata kuliah wayang.

"Ada Fakultas yang mendalami wayang, yakni Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, banyak budaya yang digali, wayang salah satu kesenian dalam bentuk pagelaran," ungkapnya.

Anis menegaskan bahwa Indonesia banyak meraih penghargaan dalam kesenian wayang. Diantaranya dari PBB 7 September 2003, wayang menjadi pertunjukan boneka tersohor dari Indonesia. Kemudian juga dari Unesco memperoleh masterpeace sebagai warisan dunia.

"Datang dan kunjungilah pagelaran ini, ditutup dengan pementasan wayang semalam suntuk," ungkapnya.

Wakil Ketua Panitia Darmoko mengungkapkan, terobosan pagelaran itu agar membuat suguhan semakin segar yakni dengan salah satu tema dibungkus konsep 'flashmob'. Di dalam wayang banyak terdapat berbagai nilai, dari mulai karakter fanatik, munafik, licik, penghasut, dan lainnya.

"Intinya yang akan kami suguhkan akan menarik, karena akan pakai Bahasa Indonesia," jelasnya.


OPINI:
Hal yang dilakukan oleh pihak Komunitas Wayang Universitas Indonesia (KUWI) sudah cukup baik untuk mengembangkan dan melestarikan Wayang. Hal ini juga sudah cukup jelas bahwa salah satu dari konsepsi ilmu budaya dasar adalah kisah. Kisah yang dimaksud bisa berupa cerita ataupun dongeng. Dan wayang adalah salah satunya. Wayang bisa dipentaskan dengan cerita daerah Jawa Tengah yang cukup bervariasi.

Dampak positif lain dari pengembangan wayang ini juga agar mahasiswa tertarik dengan kebudayaan Indonesia. Terobosan dengan mementaskan wayang dengan cara menerjemahkannya dengan bahasa Indonesia akan membuat mahasiswa semakin tertarik dan tidak mudah bosan, sehingga mahasiswa semakin ingin tahu tentang wayang itu sendiri.


Saturday, April 6, 2013

Manusia dan Kebudayaan

Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk pada pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.
Sedangkan definisi kebudayaan menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Budiono K, menegaskan bahwa, “menurut antropologi, kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar”. Pengertian tersebut berarti pewarisan budaya-budaya leluhur melalui proses pendidikan.
Beberapa pengertian kebudayaan berbeda dengan pengertian di atas, yaitu:

Kebudayaan adalah cara berfikir dan cara merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia yang membentuk kesatuan sosial (masyarakat) dalam suatu ruang dan waktu.
Kebudayaan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan kepercayaan seni, moral, hukum, adat serta kemampuan serta kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan merupakan hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya yaitu masyaraakat yang menghasilkan tekhnologi dan kebudayaan kebendaan yang terabadikan pada keperluan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia yaitu kebijaksanaan yang sangat tinggi di mana aturan kemasyarakatan terwujud oleh kaidah-kaidah dan nilai-nilai sehingga denga rasa itu, manusia mengerti tempatnya sendiri, bisa menilai diri dari segala keadaannya.Dari pengertian diatas, kebudayaan dan manusia dapat dihubungkan. Manusia sebagai pelaku dari kebudayaan itu sendiri. Kebudayaan itu sendiri harus dilestarikan oleh pelakunya. Seperti pengertian diatas, Kebudayaan mencakup beberapa aspek yang penting, seperti pengetahuan, seni dan teknologi. Hal itulah yang membuat kebudayaan cukup menarik untuk diketahui dan dipelajari.


SUMBER

Manusia dan Kebudayaan

London (ANTARA News) - Misi kebudayaan Indonesia akan tampil di berbagai kota di Maroko dalam rangka mempererat hubungan bilateral melalui kerja sama kebudayaan Indonesia-Maroko.

Hal itu terungkap dalam pertemuan Dubes RI untuk Maroko Tosari Widjaja dengan Menteri Kebudayaan Maroko Mohamed Amine Sbihi, demikian Sekretaris III / Pelaksana Fungsi Pensosbud, Suparman Hasibuan kepada ANTARA London, Minggu.

Dalam pertemuan tersebut antara lain disepakati untuk lebih meningkatkan penyelenggaraan pertunjukan seni dan budaya di masing-masing negara dengan saling kirim group kesenian secara bergantian.

Dalam rangka memenuhi komitmen tersebut, Dubes Tosari telah menyampaikan kesiapan Indonesia, dalam hal ini KBRI Rabat untuk menggelar pertunjukan kebudayaan Indonesia di beberapa kota di Maroko antara lain Rabat, Ifrane, Marrakesh, Taza yaitu pada akhir bulan September hingga awal bulan Oktober 2012.

Rangkaian pagelaran tersebut, akan dimulai dengan penampilan Group Kesenian Indonesia, yaitu Sanggar Indra Kusuma pada acara Resepsi Diplomatik dalam rangka memperingati HUT RI ke-67 yang diadakan di Wisma Duta di kota Rabat.

Acara resepsi ini direncanakan akan dihadiri sekitar 600 undangan yang terdiri dari kalangan diplomatik, pemerintah Maroko, akademisi, pengusaha serta mitra kerja KBRI Rabat lainnya.

Pertunjukan kebudayaan Indonesia direncanakan akan diadakan pula di kota Ifrane Maroko, yaitu bertempat di Gedung Amphitheatre 17 Universitas Al Akhawayn pada tanggal 27 September mendatang.

Untuk itu KBRI Rabat bekerjasama dengan Universitas Al Akhawayn, sebagai salah satu universitas terkemuka di Maroko yang memiliki atmosper internasional dengan mahasiswanya yang berasal dari sekitar 6o negara.

Pagelaran yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama budaya dan pendidikan akan berlangsung selama 90 menit. Pagelaran budaya dan kesenian Indonesia akan ditampilkan pada acara yang dikemas dalam Indonesian Cultural Night.

Selain itu pada tanggal 1 Oktober 2012, KBRI Rabat bekerjasama dengan Universitas Mohamed V Rabat akan meresmikan pembukaan pengajaran bahasa Indonesia di universitas tersebut.


OPINI:
Pagelaran seni yang dipertunjukkan ke negara lain akan membawa banyak dampak positif. Salah satu dampaknya terdapat di pelaku seni yang mementaskannya. Di samping rasa bangga dan senang dapat mementaskan budaya Indonesia, para pelaku juga bisa saling mempelajari antar budaya masing-masing negara. Hal tersebut tentu juga akan makin mempererat kerja sama antar negaranya juga.

Pagelaran seni tersebut juga bisa menambah daya tarik wisatawan-wisatawan asing (bukan diantara 2 negara tersebut) yang ikut menonton pertunjukannya. Hal tersebut juga dapat meningkatkan devisa negara di bidang pariwisata dikarenakan para wisatawan yang tertarik akan kembali berkunjung ke negara tersebut dan ingin menonton lagi pertunjukannya.

Ilmu Budaya Dasar sebagai Salah Satu MKDU

Pengertian dan Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Istilah llmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris "The Humanities". Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dan bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the htimanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka hams mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.

Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :
1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang bane, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemánusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas. kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu yang ketat.
Pentingnya Ilmu Budaya Dasar membuat pemerintah menjadikannya sebagai salah satu MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum). Dikarenakan hal itu pula, mahasiswa dituntut untuk berusaha melestarikan budaya yang ada di Indonesia dan memperluas pandangannya untuk melihat kebudayaan Indonesia yang luas.

Hal positif juga dapat diambil. Di samping mahasiswa dapat menambah wawasan tentang kebudayaan Indonesia, mahasiswa juga dapat mempelajari lebih dalam kebudayaan yang mungkin menarik perhatiannya.

Ilmu Budaya Dasar sebagai Salah Satu MKDU

JAKARTA - Kebudayaan Indonesia yang menggambarkan keberagamaan bukan hanya harus dilestarikan, tetapi harus dikembangkan dan dimanfaatkan.

Sehingga, kebudayaan Indonesia dengan kearifan lokalnya tak hanya jadi alat pemersatu, tetapi juga dapat jadi alat menyejahterakan, alat diplomasi, serta menjadi benteng ketika bersentuhan dengan budaya asing.

“Kalau budaya hanya dilestarikan dan dibiarkan alami, tidak akan bisa. Penataan strategi seperti ini dapat menjawab adanya kekhawatiran akan pengaruh kuat budaya asing,” begitu kata Bambang Wibawarta, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, dalam kesempatan Dialog Kebudayaan bertemakan “Seni Budaya Nusantara sebagai Lumbung NKRI”, di Jakarta, Rabu (21/11).

Untuk mengembangkan dan memanfaatkan kebudayaan Indonesia, yang terpenting adalah usaha untuk lebih memahami budaya-budaya lokal yang ada.

Sayangnya, menurut Bambang, selama ini persoalan itu belum jadi perhatian. Belum ada kordinasi yang baik di antara lembaga, baik pemerintah, lembaga pendidikan, dan kantong-kantong budaya.

“Harus ada pangkalan data untuk membuat dan mengelola strategi kebudayaan, menyangkut alat pemberdaya, pemersatu, atau diplomasi dan menyejahterakan,” ungkap Bambang.

Untuk urusan diplomasi, ia percaya kebudayaan dapat dimunculkan sebagai sebuah kekuatan. Ia mencontohkan Jepang dan Korea Selatan yang memanfaatkan betul kebudayaannya.
Kekuatan Utama


Budayawan, Radhar Panca Dahana, juga mengatakan sudah seharusnya kebudayaan dimunculkan sebagai kekuatan utama. “Sampai titik ini, negeri dan masyarakat Indonesia tetap melekat karena satu kata, kebudayaan,” katanya pada kesempatan diskusi kebudayaan yang diprakarsai oleh Komunitas Negeri Limadaya itu.

Radhar menjelaskan meskipun selalu disebut primordial, banyak hal dan faktor yang sebenarnya membuat kebudayaan menjadi landasan terbentuknya bangsa. Bukan politik, katanya. “Jadi kita harus mengakomodasi kekuatan tradisi. Selama kita menghargai kebudayaan daerah, saya yakin bangsa ini akan tetap ada,” ujarnya.

Menariknya kebudayaan Indonesia, dikatakan Radhar, karena terlahir dari budaya lisan. Makanya, banyak hasil budaya yang merupakan hasil kerja yang komunal. Pada akhirnya, kesenian rakyat menjadi peristiwa yang kolektif dan diwariskan. Dia rekat dengan masyarakat karena ada nilai kuat yang terkandung didalamnya.



OPINI:

Menurut saya, kurangnya pelestarian budaya lokal dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang budaya intu sendiri, sama seperti yang telah disebutkan artikel di atas. Masyarakat seharusnya bangga dengan budaya Indonesia yang memiliki beragam variasi untuk setiap daerahnya. Hal ini akan membuat dunia 'iri' dengan kebudayaan Indonesia yang begitu luas.

Pada zaman modern seperti sekarang ini sudah tidak banyak yang sadar untuk mengembangkan kelestarian kebudayaan yang ada di Indonesia. Hanya segelintir orang yang memang tahu betul tentang kebudayaan lokal itu sendiri yang terus berusaha mengajak segelintir orang lain di sekitarnya untuk membantu melestarikan. Nyatanya, hal tersebut masih kurang. Masih butuh langkah konkret dari pemerintah sebagai langkah yang serius untuk melestarikan budaya Indonesia, langkah yang membuat masyarakat Indonesia tersadar dan mau mengembangkan budaya lokal Indonesia nan luas ini.


SUMBER